Jumat, 05 Oktober 2018

Perkokoh Persatuan Negeri Melalui Keteladanan Pahlawan


Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran atau pejuang yang gagah berani, sedangkan persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah belah. Persatuan mengandung makna terikatnya beberapa bagian menjadi satu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pahlawan dan persatuan sendiri memiliki keterkaitan. Keterkaitan yang dimaksud disini adalah bahwa saat kita membangun atau memperkokoh persatuan kita dapat mereferensi melalui keteladanan pahlawan.

Keteladanan – keteladanan pahlawan yang dapat kita jadikan contoh seperti berani, rela berkorban, membela kebenaran dan keadilan, cinta tanah air, berjiwa besar, saling bekerja sama dan bertanggung jawab satu sama lain, serta sifat menjaga persatuan dan kesatuan. Ketujuh sifat diatas dapat membawa dan memperkokoh persatuan Indonesia. Bagaimana caranya? Jika kita dapat mengimplementasikan ketujuh sifat tersebut di masyarakat, tentu tidak akan terjadi perpecahan.

Pertama, berani. Berani disini ialah sikap tegas dalam bertindak dan mengambil suatu keputusan secara tepat dan benar. Berani disini juga berarti sikap patang menyerah dan terus berupaya hingga mencapai keberhasilan. Apabila kita menerapkan sifat berani ini di masyarakat, maka kita dapat memperkokoh persatuan negeri ini. Bayangkan saja, apabila mayoritas masyarakat menerapkan ini maka ia akan selalu berani mengambil resiko dari keputusan yang telah ia buat, ia juga akan berani mengutarakan pendapatnya atau kritikiannya yang bersifat membangun, dan tentu disampaikan dengan cara yang sopan.

Yang kedua adalah sifat rela berkorban sifat rela berkorban disini adalah berusaha dengan ikhlas memberikan waktu, tenaga, pikiran, hingga harta untuk kepentingan umum dalam hal kebaikan. Tentu, pengorbanan akan terasa sangat merugikan bagi pelakunya, tetapi jika dilakukan dengan ikhlas, semangat, dan kepercayaan maka pengorbanan tersebut akan menuai hasil yang lebih besar. Contoh penerapannya di masyarakat sendiri adalah kita saling tolong menolong, kita saling membantu saudara kita yang tengah kesusahan, kita juga ikut peduli dan berpartisipasi dalam kegiatan kegiatan sosial. Dapat dibayangkan impact nya di Indonesia jika masyarakatnya saling tolong menolong dan peduli terhadap sesama, maka terciptalah Indonesia yang bersatu dengan rasa empati yang kuat.

Sifat yang ketiga ialah sikap membela kebenaran dan keadilan. Dengan kedua sifat tersebut dapat membentuk masyarakat yang lebih bertanggung jawab, menghargai orang lain, dan peduli dengan sesama. Perwujudannya adalah kemajuan di Indonesia yang perlahan lahan mulai membaik dan merata, tumbuhnya mindset untuk tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Hal tersebut dapat memperkokoh persatuan dan meminimalisir terjadinya disintegrasi diantara suatu kelompok masyarakat.

Keempat adalah rasa cinta tanah air. Rasa ini tumbuh dalam hati setiap orang, berupa panggilan untuk mengabdi, membela, memelihara, dan melindungi tanah air dari ancama. Rasa cinta tanah air dapat disebut juga patriotisme. Penerapan sikap patriotisme pada masyarakat adalah dengan bangga menjadi orang Indonesia, serta melestarikan budaya daerah dan budaya nasional. Perannya dalam memperkokoh persatuan sudah jelas, apabila kita semua memiliki rasa patriotisme, maka tidak akan terjadi perpecahan. Karena kita semua cinta dan bangga menjadi warga Indonesia maka tidak akan ada keingan untuk berganti warga negara, serta memisahkan diri dari Indonesia.

Berjiwa besar. Berjiwa besar atau lapang dada merupakan sikap teladan bagi pahlawan yang menonjolkan kejujuran, keberanian, dan perjuangan. Sikap ini biasanya terwujud jika masyarakat mau mengintropeksi kesalahannya masing – masing, tidak mudah putus asa dalam memperjuangkan sesuatu, serta mudah untuk meminta maaf dan memaafkan sesamanya. Jika kita melakukan atau menerapkan hal tersebut, maka tidak akan terjadi adu mulut yang tidak berarti diantara suatu masyarakat. Itu membuktikan bahwa, semuanya baik dan terkontrol, serta tidak ada selisih paham yang menyebabkan perpecahan.

Keenam, saling bekerja sama dan bertanggung jawab satu sama lain. Sikap kerja sama dan tanggung jawab ini seperti, gotong royong, aktif dalam berorganisasi dan bersosialisasi, dsb. Tentu, akan baik jika masyarakat saling gotong royong, misalnya gotong royong membuat jembatan, hal ini akan menerapkan rasa kerja sama dan bersatu untuk mencapai suatu tujuan. Dalam berorganisasi pun kita secara tidak langsung membuat teman – teman baru, serta dalam melaksanakan program kerja tentunya kita akan saling bekerja sama dan bertanggung jawab atas apa yang telah diamanatkan kepada kita.

Yang terakhir adalah menjaga persatuan dan kesatuan. Dari kalimatnya saja sudah menyatakan menjaga persatuan dan kesatuan, dua sikap ini sangat penting dimiliki warga negara Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan kesejahteraan bersama. Para pahlawan mengajarkan kita untuk belajar menahan diri, selalu menjaga etika, memupuk rasa tanggung jawab dan saling menghargai, yang akan memperkokoh persatuan kita. Misalnya saja kita bisa menahan diri untuk tidak mengatakan hal yang dapat menyakiti orang lain, dan saling menghargai satu sama lain di masyarakat, jika kita dapat menerapkan hal tersebut, betapa indahnya Indonesia tanpa perpecahan, serta masyarakatnya yang saling toleransi.

Kesimpulannya adalah bahwa keteladanan – keteladan sikap tersebut dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari – hari dalam masyarakat. Dalam penerapannya pun beragam. Kesimpulan akhirnya sikap – sikap keteladanan yang dimiliki oleh para pahlawan tersebut dapat kita gunakan sebagai sarana untuk memperkokoh persatuan di negeri Indonesia.

Penulis :  Neiva Divara

X MIPA 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar