RA Kartini
Karya Effendi
Sutanja
Pendidikan adalah perjuangan
dan peneladanan
Itulah panutan yang diberikan
Ibu Kartini bagi bangsa ini
Perjuangan menjadikan generasi
yang keras berjuang
Keteladanan hidup memberikan
kualitas berkarakter
Ketahanan menghadapi masalah
dan tantangan hidup
Pola didik
yang merupakan warisan tidak ternilai
Apa yang
ditanam hari ini akan diwariskan kemudian
Penuh
kehati-hatian agar tidak menuai kekecewaan
Ketegasan yang lembut seorang
Ibu Kartini
Membentuk sosok perempuan yang
dewasa
Mantap dalam mengambil
keputusan
Teguh dan percaya diri
Berkualitas dalam relasi dan
emansipasi
Bukan terjadi
sesaat dan singkat tetapi berkesinambungan
Membentuk
keluarga-keluarga yang sehat dan beriman
Membentuk
faham kebangsaan yang kuat dan berketahanan nasional
Terima kasih Ibu Kartini,
Pahlawan Emansipasi Perempuan
Untuk Bangsa dan Negara
Kesatuan Indonesia
Berbicara mengenai pahlawan,
tentu bukan hal yang asing lagi bagi kita. Seorang pahlawan adalah orang yang
dinilai berjasa terhadap perubahan di negara ini. Waktu, pemikiran, tenaga,
bahkan darah dan nyawa rela dipersembahkan dan korbankan untuk kepentingan
bangsa. Lalu siapakah yang disebut pahlawan itu? Sejarah sudah mencatat banyak
sekali pahlawan di Indonesia seperti R.A. kartini yang dikenal sebagai Pahlawan
Emansipasi Wanita, Soekarno-Hatta, M. Yamin, Natsir, dll, yang dikenal sebagai
Pahlawan Kemerdekaan dan Mahasisiwa yang gugur saat demo reformasi yang disebut
Pahlawan Reformasi. Lalu siapa lagi yang bisa kita teladani, apakah seorang
pahlawan harus selalu gugur? Kita tentu tahu bahwa pahlawan adalah orang yang
melakukan hal-hal kecil akan tetapi itu menyumbangkan sebuah kontribusi bagi
bangsa ini. Negara tanpa pahlawan sama artinya negara tanpa kebanggaan. Jika
sebuah negara tak memiliki tokoh yang bisa dibanggakan, negeri itu miskin harga
diri. Ia bahkan bisa menjadi Negara yang tidak berharga. Karena itu, setiap
negara mestinya memiliki tokoh yang disebut pahlawan.
Pahlawan memiliki ketulusan
untuk mendedikasikan diri membangun bangsa ini. Pahlawan menjadi sangat penting
karena ia memberi inspirasi dan keteladanan bagi masyarakat luas. Inspirasi dan
keteladanan yang selalu dapat memperbaiki kondisi negeri ini. Inspirasi dan
keteladanan agar bangsa ini terus bangkit. Bangsa ini sesungguhnya mempunyai
banyak orang yang memberi inspirasi dan teladan yang baik. Masalahnya, apakah
kita sebagai generasi milenial mampu mengambil inspirasi dan keteladanan
tersebut dan kemudian secara terus-menerus mempunyai keuatan dan kemauan untuk
menerapakan sehingga dapat memperbaiki sikap moral bangsa ini?
Setiap generasi memang memiliki
masalah dan tantangannya sendiri. Dulu, musuh utama bangsa ini adalah penjajah.
Kekuatan untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan pun menjadi hal
penting yang tidak pernah berhenti disorak sorakkan. Namun sekarang, siapa yang
cocok dan dapat diharapkan menjadi pahlawan untuk memperbaiki bangsa ini?
Contoh yang dapat kita reladani
salah satunya yaitu R. A. Kartini semangat juang Kartini dalam memberdayakan
perempuan tidak akan berhenti sampai kapanpun. Sebagai Kartini-Katini muda
penerus perjuangannya, kita perlu meniru sifat teladannya. Lalu sifat apa yang
perlu kita teladani?
- Sederhana
Ayah dari RA Kartini adalah
Raden Mas Adipati Sosroningrat, yang kala itu menjabat sebagai bupati Jepara.
Meskipun dari kalangan bangsawan, RA Kartini tak lantas berpangku tangan dan
diam di rumah. Ia dikenal merakyat, bergaul & berteman dengan siapapun.
Bahkan ia menolak perilaku para bangsawan lain yang menggunakan status dan
derajat mereka untuk menindas kaum di bawahnya. Di saat ia menikah, dengan
bangsawan pula, RA Kartini tidak menggunakan baju mewah pernikahan dan tidak
menggelar pesta. Begitu sederhanya beliau.
- Berani & Optimis
Di masanya dulu, RA Kartini
sempat ditentang oleh masyarakat di sekitarnya. Mereka menentang pandangan
Kartini yang menganggap perempuan harus keluar rumah, belajar, dan mengejar
cita-cita. Budaya pingit menurutnya akan menutup kesempatan perempuan dalam
melihat dunia. Namun, ia berani membuka sebuah tempat belajar khusus untuk
mendidik pada perempuan dan anak-anak. Ia juga optimis, perbuatan kecilnya ini
akan berdampak besar di masa depan. Tidak hari ini, mungkin esok atau lusa.
Terbukti, sampai saat ini RA Kartini masih menggema gaungnya di mata masyarakat
khususnya perempuan. Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini,
murid-murid sekolah memakai baju adat daerah, hingga lagu yang tercipta
berjudul Ibu Kita Kartini.
- Mandiri
Sebagai makhluk sosial, kita
memang tidak bisa lepas dari bantuan orang lain. Tapi, tak ada salahnya kalau
kita melakukannya sendiri selama kita mampu. Seperti teladan dari RA Kartini,
meskipun kala itu dipingit, ia bisa mencari cara sendiri agar dirinya bisa
berpengaruh bagi sekitarnya. Meskipun ia tidak disekolahkan tinggi-tinggi, ia
belajar dengan cara menulis surat dengan para sahabat penanya dan belajar
melalui pengalaman mereka. Hasilnya, ia bisa membangun sekolah Perempuan
Pertama di Jawa.
- Cerdas dan Berwawasan Luas
RA Kartini memiliki jiwa seorang
pendidik. Ia belajar dari semua hal lalu mengajarkannya kepada anak-anak
didiknya. Tak heran sekolah khusus perempuan pun ia dirikan. Mulai dari
baca/tulis, melukis, memasak, menjahit, dan sebagainya. Hal ini ia lakukan
karena pengalaman masa lalunya bahwa seorang perempuan yang belum menikah harus
dipingit di rumah. Ia bersedih ketika seorang perempuan tidak memiliki hak yang
sama seperti laki-laki dalam hal pendidikan, berpendapat, dan bekerja. Wawasan
luas RA Kartini didapatkannya dari kegiatan surat menyurat bersama
teman-temannya dari luar negeri. Pikirannya terbuka semenjak saat itu. Kini, ia
tularkan kepada anak-anak Indonesia hingga generasi berikutnya. Untuk generasi
sekarang, mencontoh sifat teladan ini tidak perlu bangun sekolah . Selalu haus
akan pendidikan dan punya cita-cita tinggi saja sudah bisa disebut Kartini
baru. Tapi syaratnya, cita-citanya harus dikejar dan diwujudkan.
- Inspiratif
Selalu menginspirasi orang lain. Yang
dilakukan RA Kartini saat itu hanyalah sebuah keikhlasan dan kesungguhan.
Masyarakat kala itu tak ada yang mengira bahwa teladan RA Kartini bisa terbawa
hingga saat ini. Menginspirasi berarti menularkan pandangan baru kepada orang
lain, mampu membuat orang lain melakukan sesuatu. Mengisnpirasi orang lain itu
mudah. Pastikan mereka melihat bahwa hal positif yang kita lakukan berdampak
baik di lingkungan sekitar. Dengan begitu, mereka akan termotivasi untuk
bertindak.
Selain sifat-sifat tersebut
yang terpenting yang dapat kita teladani adalah perilakunya dalam
memperjuangkan hak hak wanita dan secara tidak langsung kegiatan itu malah
mempersatukan banyak sekali wanita di Jawa untuk memperjuanagkan hak haknya bersama
sama. Selain itu perilaku Kartini yang menyatukan masyarakat di daerahnya untuk
belajar bersama dengan dia dan saudaranya yang mengajar. Semua perilaku itu
sangatlah menginspirasi kita untuk memperjuangkan sesuatu yang memang
bermanfaat bagi kita dan untuk memperjuangkan hak hak kita, kita harus dapat
menyatukan kekuatan dari banyak pihak untuk meyakinkan dan memperjuangkan hak haknya.
Lalu bagaimana kita menerapkan keteladanan yang penting
tersebut?
Sebagai generasi milenial yang
cerdas kita dapat menerapkan hal tersebut dengan misalnya ketika kita
bermusyawarah kita berselisih dengan seseorang maka kita tidak boleh merasa
dikesampingkan tetapi dengan adanya perselisihan tersebut maka kita harus dapat
mencari solusinya yang dapat mempersatukan semua suara dalam musyawarah. Dan
dalam hal ini kita harus selalu menjaga persatuan untuk mencegah dari
perpecahan. Ini juga telah di contohkan oleh RA Kartini ketika beliau
berselisih dengan orang tuanya untuk dipingit beliau mencari solusinya
bagaimana beliau tetap patuh tetapi dapat merealisasikan mimpinya. Sehingga
akhirnya beliau tetap patuh kepada orang tuanya sehingga tetap terjaga
persatuan dalam keluarganya tetapi selain itu beliau juga merealisasiakan
mimpinya dengan cara menjalin komunikasi dengan orang luar yang dapat
membantunya. Dari sinilah keteladanan beliau dapat dicontoh. Tetapi semua itu tidak berarti tanpa adanya
kesadaran dari generasi sekarang. Maka apakah yang harus dilakukan agar
kesadaran itu tumbuh? Jawabannya adalah
dengan melihat dunia lebih luas untuk mencari inspirasi dan agar timbul
kesadaran.
Penullis
: Alien
X
MIPA 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar