Sastra adalah hasil dari suatu kegiatan kreatif yang
memadukan unsur estetika dan komunikatif yang berisi ide, pemikiran, dan
gagasan dari pengarangnya. Sastra adalah cerminan paling jelas dari masyarakat
itu sendiri. Sastra punya kaitan erat dengan budaya dan kehidupan masyarakat.
Maka dari itu, sastra jelas mengambil kontribusi dalam kehidupan, termasuk
mempengaruhi kehidupan sosial, sekonomi, politik, dan aspek lainnya. Sastra
juga berperan penting dalam proses pembentukan karakter bangsa.
Sayangnya, peran sastra yang sedemikian kurang disadari
masyarakat. Mereka memandang sastra sekadar sebagai rangkaian kata tak
berarti. Karya-karya apik cenderung disepelekan, hanya dianggap kiasan yang
menguras kantong. Persepsi itu berkembang dikalangan masyarakat, termasuk
pelajar. Tidak heran, pandangan masyarakat yang sedemikian membuat minat baca
Indonesia berada di posisi bawah. Dibandingkan negara tetangga
seperti Singapura, Indonesia masih kalah telak. Kalau sudah seperti ini, siapa
yang bisa membantu mengubah stigma negatif itu selain sastrawan hebat dengan
karya ajaib yang membuka pikiran masyarakat?
Di zaman sekarang, pemerintah memang sedang heboh
menggembor-gemborkan masalah peningkatan minat literasi. Tanpa buah tangan
sastrawan luar biasa, apa yang akan disuguhkan sehingga menyadarkan masyarakat
tentang betapa pentingnya membaca?
Memang ada juga sastrawan yang menerbitkan banyak buku
hebat di era millenial ini, namun Indonesia tetap selalu akan butuh karya yang lebih dari
apa yang telah ada, kan? Jelas tidak bisa hanya terus menggemborkan satu karya,
yang mana malah hanya akan membuat masyarakat jengah dan kembali ke persepsi
bahwa sastrawan hanyalah manusia yang sekadar menjual kata. Oleh sebab itu,
selain berusaha mendobrak minat baca dengan pelajar sebagai sasaran utama,
pemerintah juga harus sanggup mendobrak kreativitas masyrakat agar terus lahir
karya sastra yang luar biasa. Harus ada sastrawan yang mampu menyaingi Pram
dengan Bumi Manusia-nya, atau Chairil dengan Aku yang terus di sajakkan. Untuk
apa? Sederhana saja, agar Indonesia makin kaya ilmu. Sastra adalah jembatan
sekaligus jendela paling sederhana untuk mengintip dunia luas. Tidak ada yang
sia-sia dari membaca, tidak ada waktu yang terbuang percuma untuk duduk dan
menulis, karena dampak dari itu semua akan kembali ke kita, sebagai wawasan
luas yang berguna dalam kehidupan.
Penulis : Ekya Putri
Berliana
X
IIS 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar