Jumat, 05 Oktober 2018

Budayaku, Pemersatu Bangsaku


Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan dengan penduduk terbesar ke lima di dunia. Indonesia memiliki lebih dari 200 juta jiwa yang bersasal dari 1.340 suku bangsa (Badan Pusat Statistik, 2010). Beragam suku dan etnis tersebut hidup berdampingan dengan latar belakang dan kebudayaan yang berbeda dengan ciri khas masing-masing. Adanya perbedaan letak geogafis juga menambah keberagaman budaya dari masing-masing daerah yang telah menjadi warisan budaya generasi sebelumnya. Budaya-budaya itu meliputi rumah adat, senjata tradisional, pakaian adat, alat musik, tari tradisional, dan kebudayaan lainnya.Termasuk juga 1.158 bahasa daerah yang digunakan di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2010). Adanya keberagaman tersebut dapat menjadi  alat pemersatu bangsa ini. Seperti dalam semboyan negara kita yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang menunjukkan bahwa dengan adanya berbagai keberagaman budaya yang kita miliki, kita bisa bersatu padu untuk memajukan bangsa ini.

Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu sendiri (Melville J. Herskovits dan Broinslaw Malinowski). Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu berasal dari proses belajar. Hal tersebut berarti keberlangsungan kebudaayaan tersebut terletak pada generasi sebagai pewaris kebudayaan tersebut dalam menjaga dan melestarikan dengan mempelajari kebudayan tersebut. Namun, seriring berkembangnya zaman, adanya pengaruh globalisasi membuat bangsa Indonesia lebih menyukai budaya asing dan meninggalkan budaya tradisional. Tak sedikit anak muda yang lebih mudah hafal dengan lagu-lagu pop atau lagu-lagu pop barat. Lalu bagaimana dengan lagu daerah? Bahkan bisa jadi mereka tidak mengenalnya. Tak hanya itu, anak-anak pada masa ini juga lebih tertarik bermain dengan game yang ada di gadget-nya sehingga terkadang sering mengabaikan orang-orang yang ada di sekitarnya. Padahal permainan tradisional yang kebanyakan menyatukan pemainya dapat menumbuhkan jiwa sosialnya. Banyak orang yang membangga-banggakan dirinya karena bisa meniru budaya bangsa lain, tetapi mereka tidak pernah mempelajari budaya bangsanya sendiri. Jika hal itu terus terjadi, kebudayaan tradisional Indonesia akan punah. Jika kebudayaan itu punah, lalu apa yang akan kita kenalkan pada anak cucu kita nanti? Apakah kita membiarkan mereka untuk tidak mengenal budayanya sendiri? Oleh karena itu sebagai generasi penerus kita harus melestarikan budaya bangsa agar kebudayaan ini tetap menjadi ciri khas bangsa Indonesia dan menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia.

Rumusan pasal 32 ayat 1 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi  “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. Dengan adanya ketentuan ini, sudah jelas bahwa negara sangat mendukung kebudayaan nasional Indonesia. Oleh karena itu kita sebagai warga negara bisa dengan bebas untuk mengembangkan kebudayaan dari setiap daerah asal kita. Sehingga kebudayaan dari daerah masing-masing tetap lestari. Melestarikan kebudayaan Indonesia adalah cara kita agar kebudayaan itu tidak di klaim oleh negara lain.

Dalam melestarikan kebydayaan kita bisa memulainya dengan cara yang sederhana. Seperti di sekolah tercinta kita ini yang menerapkan kebijakan penggunaan bahasa daerah (bahasa Jawa) setiap Hari Kamis. Semua warga sekolah dari siswa sampai guru, harus menggunakan bahasa Jawa baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun di luar kegiatan belajar mengajar. Hanya hal sederhana saja, namun dengan hal itu biasa menjadi bentuk upaya melestarikan kebudayaan Indonesia berupa bahasa daerah. Contoh yang lain yaitu adanya ekstrakurikuler karawitan. Dalam ekstrakurikuler tersebut kita dapat belajar dan berlatih bermain gamelan sebagai alat musik khas Jawa sehingga dapat melestarikan kebudayaan kita. Jika orang asing dengan semangat mempelajari gamelan, sedangkan kita tidak pernah belajar sama sekali, apakah tidak malu?

Isu tentang kebudayaan Indonesia seperti batik, gamelan, Tari Tor-tor, dan Tari Jaipong yang diklaim oleh negara Malaysia haruslah menjadi motivasi untuk kita agar  lebih giat dalam melestarikan kebudayaan. Karena kebudayan tersebut merupakan warisan dari generasi sebelumnya yang harus kita lestarikan.

Sebagai generasi muda kita wajib mencintai, menjaga, dan melestarikan keberagaman budaya karena selain sebagai alat pemersatu bangsa, budaya juga merupakan aset yang berharga bagi bangsa kita. Walaupun memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, kita bertumpah darah satu, tanah air Indonesia; bangsa kita satu, bangsa Indonesia; dan menjunjung  bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Penulis :Arifatul Dzakiyyah

XI MIPA 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar